Kiasan Dasar Pramuka Penegak
Pembinaan
golongan Pramuka Penegak merupakan tahapan pembinaan setelah golongan Pramuka
Penggalang. Jika Penggalang dikiaskan sebagai masa pemuda menggalang persatuan bangsa,
maka Penegak dikiaskan sebagai masa pemuda menegakkan kemerdekaan bangsa. Pemberian
nama golongan pembinaan kepramukaan sesuai penggolongan usia peserta didik, mengadaptasi
proses panjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya meraih kemerdekaan.
Kepanduan Indonesia merupakan sejarah perjuangan bangsa dalam upaya meraih kemerdekaan.

Satuan
terkecil dalam Golongan Pramuka Penegak disebut Sangga, terdiri dari 4 sampai
dengan 8 orang. Arti kata Sangga adalah “gubug” atau rumah kecil tempat
penggarap sawah. Nama Sangga disusun sesuai dengan kiasan dasar yakni: Sangga Perintis,
Sangga Penegas, Sangga Pencoba, Sangga Pendobrak, Sangga Pelaksana. Perintis mengandung
pengertian perintisan (menjadi pembuka/pelopor) dalam kebajikan. Penegas mengandung
pengertian kemampuan mengambil keputusan yang arif dan bijaksana. Pencoba mengandung
pengertian keberanian mencoba segala sesuatu yang positif. Pendobrak mengandung
pengertian keberanian mengemukakan kebenaran dan melawan kemungkaran. Pelaksana
mengandung pengertiankeberanian melaksanakan sesuatu tugas dengan penuh
tanggung jawab. Nama Sangga dipilih dan diambil dari cerminan sifat-sifat baik
yang menonjol yang akan ditiru oleh anggota Sangga tersebut. Pemimpin Sangga
dan Wakil Pemimpin Sangga dipilih berdasarkan musyawarah Sangga. Ambalan
Penegak idealnya terdiri atas 12 – 32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3
sampai 4 sangga. Arti kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa ambal-ambalan,
yakni kegiatan yang dilakukan terus menerus. Ambalan juga disebut sekumpulan orang
yang sedang melakukan suatu pekerjaan. Nama Ambalan Penegak biasanya diambil
dari nama-nama pahlawan. Namun demikian tidak menutup kemungkinan nama Ambalan
juga diambil dari nama-nama tokoh, kerajaan dalam pewayangan atau legenda.
Dalam pemilihan nama diambil yang terbaik menurut anggota Ambalan, sehingga
memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.
Tingkat
kecakapan umum Pramuka Penegak berupa tanda pundak yang dibuat dari kain dengan
warna dasar hijau tua. Tulisan dan gambar pada tanda tersebut dibuat dengan
sulaman atau logam berwarna kuning emas. Berbentuk trapesium, berwarna dasar
hijau tua dengan panjang sisi 5 cm, sisi atas 4 cm dan panjang kaki miring kiri
dan kanan masing-masing 7,5 cm, didalamnya terdapat gambar bintang sudut lima
di bawahnya terdapat sepasang tunas kelapa yang berlawanan arah dan di bawah
tunas kelapa terdapat tulisan BANTARA atau LAKSANA. Bintang bersudut lima
mempunyai arti bahwa Pramuka Penegak bertaqwa kepada tuhan yang Maha Esa dan
bermoral Pancasila. Tunas kelapa yang berlawanan arah mengibaratkan keselarasan
dan kesatuan gerak Pramuka Penegak putra dan putri yang sedang membina dirinya
sebagai mahluk pribadi, sosial dan mahluk Tuhan menuju cita-cita bangsa.
Tanda
di pundak mengibaratkan tanggungjawab yang tidak ringan yang harus dipikulnya
sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan Negara. Bantara
mengandung pengertian kader, ajudan, pengawas pembangunan yang kuat, baik dan terampil
serta bermoral Pancasila. Calon pemimpin bangsa dan negara yang masih belajar
dan mengembangkan kemampuannya dalam memimpin. Laksana mengandung arti pemimpin
muda yang sudah sanggup mengemban dan melaksanakan tugas pembangunan bangsa dan
negara serta mempunyai tanggungjawab yang lebih besar.
Bentuk
barisan penegak pada saat upacara pembukaan dan penutupan latihan ambalan
penegak adalah bersaf. Barisan paling kanan adalah kakak pembina, sedangkan
yang paling kiri adalah pembaca sandi ambalan. Pembina tidak di depan barisan
tetapi berdiri sejajar dengan penegak. Pembina ke depan hanya saat membaca teks
pancasila dan memberikan amanat. Bentuk barisan ini mempunyai kiasan bahwa seorang
penegak sudah dipandang sebagai orang yang dapat berfikir dewasa, berdiri sejajar
dengan pembina. Ketika berbaris satu bersaf, seorang tidak akan terhalang
pandangannya, kiasannya adalah seorang penegak sudah dapat melihat dunia secara
luas tanpa terhalang pandangan apapun, tetapi sesekali pembina akan tetap ke
depan untuk memberikan sebuah nasehat dan penegak harus senantiasa
memperhatikan amanat yang diberikan kakak pembina.
Sebagai referensi kakak penegak dalam kegiatan Serah terima Jabatan Pengurus Dewan Ambalan :
Dunia Siaga Lebih Lanjut Klik link berikut :
Berikut Link yang mungkin juga berguna untuk kakak Pembina Pasukan Penggalang :
- Naskah Pelantikan Penggalang Ramu
- Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khuusu / TKK
- Surat Keterangan Pelantikan Penggalang Ramu
- Upacara Pembukan Latihan Pasukan Penggalang
- Upacara Pindah Golongan dari siaga ke penggalang
- Sifat Karakter Penggalang
- Karakteristik Penggalang
- Kiasan Dasar Penggalang
- Filosofi Penggalang
Kunjungi Perpustakaan Pramuka (khusus buku Kepramukaan) di Kwarcab Kota Semarang. Jl Prof Hamka 234 komplek Kecamatan Ngaliyan. Setiap hari selasa pukul 15.00-17.00 WIB atau Hub kak Awang Wisnuaji Hub 085 743 109 113 ( hanya SMS atau WA, tidak menerima telp)
Klik Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar